Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Luwarta, Hiphop - Rap Bisa Menyampaikan Banyak Hal dalam Satu Bar

Suatu malam, saya dan teman-teman Sedoyo Dhahar sedang nonton bareng film Wadas Waras di suatu warung soto, Sukoharjo. Kebetulan waktu itu bertemu sama Mas Boim (Remote Control), seusai nonton tentu dilanjut dengan ngobrol ngalor-ngidul, bercerita kegiatan dan agenda yang akan datang. Sampai pada cerita mau bikin Saling Pandang Gigs edisi khusus hiphop, karena teman-teman menyadari, dan mencoba mengapresiasi bahwa dalam kolektif/kelompok ini tidak hanya di dominasi oleh teman-teman yang memainkan musik hardcore, punk maupun metal. Mas Boim bercerita kalau salah satu temannya juga membuat project hiphop baru, namanya Mas Phondra yang memakai nama belakangnya sebagai nama panggung, bisa kita sebut Luwarta -yang saya tahu ia seorang drummer band cepat Somethingsuck. Baru tahu pas interview ini ternyata dia sudah mengundurkan diri dari band, dan berfokus pada proyek hiphop ini. Kali ini saya berkesempatan ngobrol via WhatsApp, langsung saja simak obrolan ini ya!

Mengapa mencoba hip hop? ada pengaruh apa, hingga memutuskan bermain hip hop?
Karena saya suka hiphop. Saya sudah dengerin hiphop cukup lama, meskipun dulu main di band punk. Karena menurut saya, hiphop, rap khususnya, mereka bisa menyampaikan hal yang banyak dalam 1 bar, lebih bisa memuat banyak pesan dalam satu rentang waktu. Nah, banyak rapper/group yang saya dengarkan kala itu, mungkin kisaran tahun 2011-an lah saya lebih sering konsen dengar hiphop. Nah, setelah dengar E.P nya Travis Barker × Yelawolf, di situ momen saya kepengen bisa ngerap. Saya kagum banget itu sama proyek mereka, apalagi yang single nya Push 'Em. Itu bener-bener bikin saya heran, bikin beat punk tapi dimasukin rap. Gila banget tuh. Setelah momentum itu, saya lebih giat lagi cari referensi. Mulai ngulik rapper-rapper lah pokoknya. Kemudian di tahun 2018-an saya udah mulai persiapan untuk bikin proyek rap, tapi masih dalam taraf riset dulu. Tanya ke sana-sini bagaimana teknis nya. Sempat ragu juga karena dulu teman pelaku hiphop yang saya kenal cuma 1 orang, namanya Doni, kalau gak salah dia punya group namanya Las Brotha. Sharing singkat sama dia dan intinya "kalau mau mulai ya mulai aja mas" katanya. Saya sudah mulai nulis-nulis lirik itu, tapi gak pernah ada yang jadi, hahaha. Kemudian sekitar akhir 2020 itu saya bener-bener mantab buat ngerap. Pernah minta tolong beberapa kawan untuk bikinin beat tapi gak ada yang bisa. Pernah niat mau beli beat ke salah satu produser tapi mahal banget, hahaha. Yasudah, dengan kenekatan saya bikin beat sendiri, pakai handphone. Cari-cari sendiri gimana cara nya, browsing- browsing gitu. Otodidak lah pokoknya. Itu mungkin cerita singkat awalnya mas. Hahaha.

Bagaimana dengan project sebelumnya? Apa kabar Something Suck?
Somethingsuck saya sudah resmi mengundurkan diri sejak bulan 3 tahun ini, mas. Soalnya dengan porsi saya saat ini, mustahil bisa melakukan 2 proyek musik. Makanya, dengan pertimbangan yang cukup matang (menurut saya) saya lebih baik mundur aja. Biar bisa fokus ke proyek solo. Kemungkinan ada personil baru buat ganti saya. Semoga lebih baik kedepannya. Terimakasih Somethingsuck untuk segalanya.

Kamu memakai nama "Luwarta" dalam project ini, bisa ceritakan kenapa memilih nama tsb?
Luwarta itu nama pemberian bapak, ibu saya. Nama saya Phondra Luwarta, hehehe. Dulu sempet sok-sok an milih nama buat proyek ini, tapi setelah berpikir panjang, ngapain gak pakai nama sendiri aja? Seperti Kanye West, misalnya atau Dzulfahmi. Mereka kan pakai nama asli mereka dan bagus juga. Dulu sempat mau pakai Phondra Luwarta, tapi terlalu panjang jadi saya ambil Luwarta aja. Semoga saja dimasa depan anak saya gak protes, karena nama Luwarta di dunia ini setahu saya yang punya cuma saya sama anak saya, hehehe.

Apakah project ini bisa/boleh saya sebut bagian dari scene Maladaptif Terror Crew? atau individu?
Boleh, bisa saja. Karena Maladaptif Terror Crew satu-satunya rumah skena untuk saya. Sampai kapanpun saya rasa nama itu tetap melekat untuk saya. Ibarat kampung halaman mungkin, hehehe. Meskipun untuk saat ini belum ada aktivasi pergerakan apapun karena kesibukan masing-masing individu.

Dalam produksi lagu, Luwarta dibantu siapa saja?
Beat dan lirik semua saya yang bikin. Tapi arranger, recording, mixing, mastering itu dikerjakan kawan saya Feriasyah di EYK Studio. Itu untuk 4 track termasuk Aliansi Api. Tapi untuk track Barisan Pembangkang, remake dari lagu Obstinate Crust itu beat, lirik, arranger semua saya. Direkam di Winsome Studio sama Wildan. Itu track pertama saya. Pertama kali bikin beat, menjabarkan lirik, dan pertama kali rekaman sebagai MC.

Bagaimana proses terciptanya lagu "Aliansi Api"?
Aliansi Api itu sama seperti semua track yang saya rekam. Semua nya berisi uneg-uneg saya masalah sosial. Gitu aja, sih mas. Spesifiknya, itu sample saya ambil dari komposer lawas, namanya Bernard Herrmann judulnya Dream. Itu soundtrack film horror klasik tapi judulnya apa saya lupa. Ada cerita menarik sih pas saya bikin aliansi api. Jadi, awalnya track itu saya pakai sample band heavy metal. Setelah selesai rekaman, selesai mixing mastering. Hasilnya jelek banget, asli jelek. Sample nya gak nyatu sama beatnya, hancurlah pokoknya. Terus saya bikin ulang beatnya, saya rekam lagi. Karena yang awal flow saya juga masih berantakan, hehehe. Dan jadilah Aliansi Api yang sekarang itu.

Menurutmu bagaimana penampilan pertama di Saling Pandang #5 bulan November kemarin?
Penampilan pertama luar biasa antusias kawan-kawan. Terimakasih pokoknya. Saling Pandang volume 5 dengan semua organiser dan kawan-kawan yang datang kemaren akan selalu saya kenang sepanjang hidup saya. Untung dokumentasi jaman sekarang sudah proper, hehehe. Berbahagialah kalian yang datang ke gigs kemarin dan menyaksikan saya, first show cuma sekali seumur hidup yakan? Gratis lagi. Terimakasih Saling Pandang Gigs, Darsa Kolektif, Keliling Kabupaten. Amazing night.

Dalam hal musik / beat, Luwarta terinpirasi dengan apa/siapa? Barangkali, terpengaruh suara bising knalpot di jalanan kota Solo? 🤣
Kalau masalah beat saya lebih suka eksplorasi sih, mas. Saya masih suka gaya kuno yang pakai sample sampai ber lapis-lapis gitu, hehehe. Saya gak berpatokan harus bikin yang boom bap, karena bagi saya musik itu universal sih, jauh lebih penting isi pesan liriknya. Mau suatu saat saya bikin lofi, trap, atau yang drumless juga gak masalah bagi saya. Karena saya lebih suka ngulik-ngulik gitu. Musik-musik tahun 50 - 60 an itu banyak yang asik buat dibikin sample beat.

Kalau dalam penulisan lirik?
Lirik yang saya tulis itu cuman menceritakan sesuatu hal yang saya ketahui aja mas. Bagaimana saya melihat kondisi kanan-kiri. Isu-isu sosial gitu. Sama kayak anak-anak punk kalau nulis kemarahan, kemuakan, atau apalah. Saya rasa sama sih. Kalau mau yang agak puitis saya biasanya sambil buka KBBI gitu, hehehe. Biasanya saya nulis itu paling manteb pas selesai baca-baca essay atau jurnal-jurnal gitu. Nanti dipadu padankan sama perspektif pribadi, gitu aja.

Apa rencana kedepan untuk Luwarta?
Rencana kedepan saya pengen menyelesaikan rekaman, karena kendala teknis saya, terpaksa 3 track harus saya rekam ulang. Semoga saja nanti ada label rekaman yang mau merilis E.P. saya. Karena rencana awal saya pengen bikin E.P. Semoga saja bisa terwujud.

Terakhir, beri rekomendasi untuk saya dan teman-teman yang membaca interview ini, satu atau dua band/project hip hop yang menurutmu bagus, beserta alasanmu memilih band tsb.
Wah, sebenernya banyak sih mas. Tapi kalau 2 saya kasih 1 lokal, 1 luar negeri ya biar adil, hahaha. Lokal saya paling suka Bars Of Death. Kalau luar negeri One Day As A Lion. Bagi saya mereka adalah wujud terbaik dari hiphop yang saya sukai dan wujud hiphop yang sedang saya lakukan.

Dengarkan Aliansi Api beserta lirik di sini.


Connection:

Luwarta (Solo, Jawa Tengah, Indonesia)

Instagram





4 komentar untuk "Luwarta, Hiphop - Rap Bisa Menyampaikan Banyak Hal dalam Satu Bar"

Kosong 10 Desember, 2021 23:51 Hapus Komentar
Bungah ! Iso melu terlibat pas Penampilan pertama di #Salingpandanggigs tetep yes yes yowww. Sehat selalu bin semangat buat Leluasa, Luwarta & Teman-teman.
Santiago 11 Desember, 2021 00:29 Hapus Komentar
He Yo Wasap Mas Luwarta Dan Leluasa Yang Senantiasa Mengabadikan Dan Memberi Wadah Untuk Teman-teman Pelaku Musik. Semangat Pokoke Buat Kawan Semua. Semua Bisa Dilakukan Asal Ada Kemauan. 🔥
Leluasa 11 Desember, 2021 09:52 Hapus Komentar
Kosong, wo you.. Matur suwun ma fren.

Santiago, tetap semangat dan sehat selalu fren.
Phondra Luwarta 11 Desember, 2021 11:01 Hapus Komentar
Terimakasih kawan kawan semua, kalian terbaik. Kobarkan bara api selalu. Cheers! 🍻🍻🍻