Ngobrol Leluasa: Homicide VS Orde Baru
Ngobrol Leluasa: Homicide VS Orde Baru
karya Biko Nabih Fikri Zufar
Senin, 10 Juli 2023
Pukul 19.00 WIB
di Rakangen Kopi, Sukoharjo (Depan Kampus Univet)
Gratis, terbuka untuk umum
Narasumber:
Iiw Kakofoni (Tulungagung)
Moderator:
13lows (Komune Liberata)
Akustik:
Kriterdaka
Sabintani
Info:
karya Biko Nabih Fikri Zufar
Senin, 10 Juli 2023
Pukul 19.00 WIB
di Rakangen Kopi, Sukoharjo (Depan Kampus Univet)
Gratis, terbuka untuk umum
Narasumber:
Iiw Kakofoni (Tulungagung)
Moderator:
13lows (Komune Liberata)
Akustik:
Kriterdaka
Sabintani
Info:
https://leluasaproject.blogspot.com/
Media Support:
Rakangen Kopi
Bilik Terai
Komune Liberata
Kakofoni
Gambaran Umum:
“Kami menolak menjadi bidak, sekedar sekrup dan tumbal. Target pemasaran sampah industri kapitalis global. Sekedar hidup lurus dalam dikte penguasa arus. Sekedar kalian tahu kami akan bertahan sampai mampus!”
— HOMICIDE, Tantang Tirani
Pada masa Orde Baru, kultur rap dijadikan sebagai instrumen perlawanan terhadap ketidakadilan yang dilakukan oleh rezim. Salah satu grup rap yang mengusung perlawanan tersebut adalah Homicide. Lewat lirik-liriknya, Homicide mengkritik Orde Baru Soeharto, di seputar kesenjangan sosial dan ekonomi, pemerintahan otoritarian, fanatisme agama, gaya hidup perkotaan, serta pengawasan negara terhadap masyarakat.
Usaha pembedahan makna pada buku ini dengan menggunakan metode filsafat hermeneutika dan sosiologi sastra. Bahwa di tengah masyarakat yang ditodong ancaman otoritarianisme dan dihimpit relasi kapitalistik, skena rap hari ini agaknya memerlukan penemuan kembali ruh perlawanannya.
Posting Komentar untuk "Ngobrol Leluasa: Homicide VS Orde Baru"
Posting Komentar