Menyambut Sajama Cut di Kota Solo bersama Car Crash Coma dan Barmy Blokes

Penampilan Sajama Cut di Suaka Coffee. Foto: WB
Car Crash Coma berhasil menjadi Man of the Match pertunjukkan bertajuk Lustful Echoes yang dikelola teman-teman Perintis Dead.
Solo malam (15/11) terasa sangat padat, jalanan ramai penuh motor dan mobil lalu-lalang, berfikir cepat mencari jalan pintas alhasil kesempatan menonton full performance Lustful Echoes telah gagal, tapi tak apa, telat beberapa menit saja semoga tak akan jadi masalah.

Sebagai band pembuka Barmy Blokes sangat energik malam itu, mereka seperti biasanya sangat celelekan di atas panggung, meski tertinggal beberapa setlist mereka, lagu Kosong/Jangan Mati jadi sambutan hangat, apalagi langit terlihat begitu cerah malam itu sangat cocok untuk menikmati ekspresi konyol dari mereka.

Tak ada suasana canggung, meski belum terlalu banyak penonton yang datang, tapi sudah cukup membuat panas suasana gigs malam itu, ada banyak pemberani di barisan depan militansi Barmy Blokes para Rock Entut Berut membuat personil Barmy Blokes bermain dengan pakaian terbuka.

Celometan sang vokalis Wiki terdengar one song, one drink menandakan pergantian setlist lagu di single terbaru mereka berjudul City and Siti yang dirilis Oktober 2024.

Lagu selanjutnya mereka membawakan Gigs Eksplosif meski belum terlalu padat penonton riuh stage diving penonton membuat pembukaan ini terasa meriah.

Penampilan Barmy Blokes di Suaka Coffee. Foto: WB

Karena sisa waktu yang masih panjang, setelah melibas semuanya dengan sing along lagu Rock Kota Satelit, Barmy Blokes berusaha membuat suasa malam itu pecah dengan mengakhiri presentasi mereka dengan mengcover lagu Waiting Room. Tidak tahu apa yang mereka cari dengan membawakan cover lagu dari Fugazi itu terus menerus, tapi yang jelas ambil alih vokal Barmy Blokes pada MC Anggit Kumara di lagu itu terasa semakin seru.

Melihat kanan-kiri, beberapa orang sudah memenuhi area Suaka Coffee. Malam itu cukup dimanjakan dengan pemandangan merch store dari Alpha Omega Records ada beberapa koleksi menarik untuk disimak di sana dan merch store resmi dari Sajama Cut. 

Selama break pergantian band, celometan khas Kota Bengawan ayo dibangun suasanane turut andil menyambut epic comeback dari band bernama Car Crash Coma dari tidur lamanya hampir setahun ini. Malam itu cukup jadi momen spesial bagi mereka, meski telah melakukan bongkar pasang personil, tak menyurutkan penantian para pendengar maupun penggemar mereka, dan benar saja malam itu saya kira penonton hanya lebih ingin menunggu Car Crash Coma daripada Sajama Cut, seraya Man of the Match gigs malam itu, sing along lagu Bloom as You Please jadi bukti energi mereka benar-benar besar.

Penampilan Car Crash Coma di Suaka Coffee. Foto: WB

Car Crash Coma cukup memuaskan secara live, untuk ukuran mereka yang sudah lama tidak manggung, rasa baru ini paling tidak jadi preferensi baru buat pendengar Car Crash Coma sendiri,  jelas tak akan mudah  mencari satu frekuensi yang sesuai porsi antar personil untuk band yang baru saja mengalami bongkar pasang, yang pasti Car Crash Coma dapat mengatasinya malam itu. Saran saya buat Car Crash Coma jangan pernah untuk menyerah, saya ucapkan selamat datang kembali!

Sayang acara malam itu kurang maksimal, media visual yang kurang memadai membuat Lustful Echoes jadi agak terasa hambar, tapi tak apa paling tidak ini bisa jadi pembelajaran untuk acara berikutnya, tidak dapat dipungkiri setiap gigs pasti ada keterbatasannya, bahkan acara musik seukuran festival pun kadang masih memiliki banyak celah untuk terus diperbaiki. 

Cuaca kota Solo cerah dan rembulan cukup terang, akan tetapi hawa panas berhasil membuat tubuh terasa gerah. Crowd semakin padat, menandakan bahwa Sajama Cut segera naik ke atas panggung. Satu per satu personel Sajama Cut muncul, meskipun Aldrian Risjad harus absen.

Penampilan mereka dibuka dengan lagu Alibi, disusul dengan Lautan yang Memeluk Cermin. Penonton ikut bernyanyi bersama, dipandu oleh Marchel Thee, sang vokalis. Beberapa lagu dari album The Osaka Journals (2005), Manimal (2010), Hobgoblin (2015), dan Godsigma (2020) dimainkan. Paintings/Pantings dan Twice (Rung the Ladder), yang jadi favorit banyak orang, juga tak ketinggalan. Suasana yang tercipta benar-benar menyenangkan.
"oh menyedihkan, umat manusia, patut binasa kalian semua"
"aku merasa bosan, mari bunuh diri"

-Mari Bunuh Diri
Kerumunan semakin memanas saat lagu Mari Bunuh Diri dimainkan. Selain bernyanyi bersama, beberapa penonton mulai crowd surfing, bahkan ada yang melompat dari atas sound system untuk stage diving. Less Afraid tak kalah seru, memberi energi yang sama besar.

Lagu terakhir, Adegan Ranjang 1981 ♥️ 1982, menjadi penutupan malam itu. Sebuah lagu cinta yang diciptakan Marchel Thee untuk istrinya. Meskipun sedikit erotis, liriknya disampaikan dengan sangat halus dan tetap terasa romantis. Sebagai penutup, Sajama Cut mengajak penonton untuk berfoto bersama, sebagai kenang-kenangan setelah tampil di Solo. buat Sajama Cut, Saya ucapkan Selamat Datang Di Solo!



Soklin Surya, penulis, musisi yang tergabung dengan band Fazzover dan 5aibaba. Saat ini fokus mengelola label rekaman independen, Narimo Records.


Teks: Soklin Surya
Editor: A.
Foto: WB.



1 komentar untuk "Menyambut Sajama Cut di Kota Solo bersama Car Crash Coma dan Barmy Blokes"

Anonim 07 Desember, 2024 17:54 Hapus Komentar
oke